Siapa yang bakal menjadi pemenang? Gaya tiki-taka milik Spanyol ataukah total football-nya Belanda?
Sebelum kedua tim terlibat dalam "pertempuran" sengit pada akhir pekan nanti, mari kita lihat dulu rekor pertemuan mereka. Berdasarkan catatan FIFA, dua negara yang pernah menjadi juara Eropa ini baru bertemu sebanyak delapan kali, dengan hasil Belanda berada di pole position karena empat kali jadi pemenang, sedangkan Spanyol baru tiga kali (1 kali berakhir imbang). Uniknya, mereka belum pernah bertemu pada ajang Piala Dunia. Artinya, inilah kali pertama "Matador" bertemu dengan "Oranje", yang sekaligus melahirkan juara baru di turnamen ini.
Kejutan masih mewarnai Piala Dunia 2010 Afrika Selatan. Setelah melalui petualangan panjang melelahkan, pementasan terakhir untuk drama tertinggi pun tiba. Sejarah baru lahir disini, seiring dengan akan hadirnya raja baru sepakbola di jagad bumi ini. Johannesburg akan menjadi saksi bisu penahbisannya.
Babak puncak Piala Dunia edisi Benua Hitam menghadirkan pementasan perang yang dilakoni dua tim yang belum pernah menikmati indahnya menjadi juara Piala Dunia, yakni Belanda dan Spanyol. Hari yang saklar bagi kedua tim untuk mewujudkan mimpi mereka akan terhampang di Soccer City Stadium Johannesburg, Senin (8/7) dinihari WIB.
Laga ini akan mempertemukan dua kekuatan sepakbola yang memiliki gaya permainan yang berbeda. Belanda yang memiliki gaya pragmatis dan telah meninggalkan konsep total football-nya, akan menghadapi gaya permainan sepakbola menyerang nan indah Spanyol.
Ya, De Oranje dibawah komando Bert van Marwijk menatap sejarah yang takkan pernah dilupakan begitu saja. Perjuangan tim Negeri Kincir Angin ini telah menjejaki klimaksnya. Tampil di Afrika dengan tanpa mengusung konsep idealis permainan belanda, total football, Van Marwijk telah membuktikan pada pengkritiknya bahwa ia tidak salah langkah.
Menerapkan gaya permainan yang lebih pragmatis dengan mengandalkan skill individu pemainnya untuk melakukan serangan balik cepat, membuat kekuatan Belanda saat ini meledak-ledak. Cukup menghentak memang, namun tetap juga masih menyisakan sedikit kekhawatiran. Contohnya saja ketika menghadapi Uruguay di babak semifinal. Arjen Robben cs sedikit kesulitan menciptakan gol meski pada akhirnya menang 3-2.
Nah, kini mereka akan menghadapi Spanyol di pementasan terakhir untuk membuktikan siapa yang pantas menjadi 'raja baru' di ajang piala dunia. Siapkah pasukan De Oranje menghempang serudukan Matador? Ciamikkah racikan Van Marwijk untuk meredam sepakbola indah penuh kolektifitas Spanyol?
Pertarungan untuk menjadi yang terbaik tentulah tidak mudah. dibutuhkan mental yang kuat dan perjuangan maksimal untuk mencapainya. Bukan hanya sekadar fokus di lapangan yang diutamakan, tapi ketepatan menerapkan strategi menjadi salah satu penentu utama. karena sedikit saja kesalahan akan menjadi tangga bagi lawan untuk menapaki singgasana juara.
"Kami tahu cara bermain sepakbola. Mental harus kuat, itu yang paling penting sekarang," tukas kapten Giovanni van Bronckhorst.
Sementara itu striker Robin van Persie mengatakan timnya tidak terlena dengan kegembiraan fans di tanah air yang mewarnai seantero negeri dengan warna oranye.
"Saya hanya akan mencari pembelajaran dari masa lalu. Sekarang saya menatap ke depan. Anda harus menuntaskan kewajiban," kata pemain Arsenal ini.
Dari kubu Spanyol, dunia tentu menantikan ramuan Vicente del Bosque untuk menembus pragmatisme Belanda, dan menghempang aliran bola dari Wesley Sneijder maupun hujaman keras Arjen Robben. Ya, kedua pemain itu masih menjadi roh di tubuh De Oranje. Bila sukses mematikan langkah kedua pengatur irama tersebut, peluang Spanyol menjadi juara akan sangat terbuka. Jika benar terjadi, maka pencapaian itu akan menyamai rekor Jerman Barat mengangkat trofi Piala dunia setelah menjuarai Piala Eropa.
Belanda pun patut menyadari bahwa Spanyol bukanlah lawan yang mudah ditaklukkan. Faktanya, permainan Matador semakin melaju menemukan performa ciamiknya. Kekayaan variasi menyerang yang ditunjukkan La Furia Roja selama di Afrika, menunjukkan seni permainan sepakbola yang sesungguhnya, yaknin konsisten dan mematikan.
Dengan level permainan yang terus meningkat tersebut, ditambah dengan kekuatan menguasai lapangan dengan ball possition yang akurat, bukan tak mungkin Belanda akan frustrasi dan membuat kesalahan.
Begitupun, strategi boleh disusun semaksimal mungkin. Mental dan kepercayaan diri boleh dipertebal sedemikian rupa. Namun, hanya prajurit yang siap dan berjiwa ksatria sajalah yang akan keluar dari medan pertempuran dengan tersenyum bangga dengan memeluk kemenangan. Tapi kejeniusan dari sang panglima perang tetap akan menjadi penentu sejak awal duel. Dan fakta bahwa panglima yang baik lebih berharga dari seribu pasukan akan menemui jawabannya segera.
Ekspektasi terhadap Spanyol pun cukup tinggi setelah mereka mengalahkan Jerman. Namun Xavi tak ingin semua itu menjadi beban bagi skuadnya saat di final nanti.
"Mari kita nikmati final. Kami dedikasikan kemenangan ini untuk Spanyol. Jika kami bermain pada Minggu nanti seperti yang kami lakukan ini , kami akan memiliki peluang besar. Sekarang adalah final menghadapi Belanda, mereka adalah tim hebat dengan permain sepakbola yanh bagus dengan pemain yang hebat di tengah dan depan. Kami harus memainkan gaya dan sepakbola kami pada mereka," kata Xavi.